ONELI – Perum Bulog, perusahaan pengadaan pangan milik negara, menghadapi tantangan besar dalam mencapai target penyerapan beras tahun ini. Hingga awal Februari 2025, Bulog baru berhasil menyerap 18.359 ton beras dari target 3 juta ton yang ditetapkan oleh pemerintah. Kesenjangan yang signifikan ini telah menimbulkan berbagai reaksi dan diskusi di kalangan masyarakat dan para ahli.
Target dan Realisasi Penyerapan
Pemerintah menargetkan Bulog untuk menyerap 3 juta ton beras dari petani dalam negeri dalam periode Januari hingga April 2025. Target ini dicanangkan untuk memperkuat cadangan beras pemerintah dan menjaga stabilitas harga pangan nasional. Namun, hingga awal Februari, realisasi penyerapan baru mencapai 18.359 ton, jauh dari target yang diharapkan123.
Strategi Bulog untuk Mencapai Target
Untuk mencapai target penyerapan, Bulog telah menyusun berbagai strategi operasional dan logistik. Strategi ini meliputi:
- Pengadaan Gabah dan Beras: Bulog akan melakukan pengadaan gabah kering panen (GKP) di tingkat petani dengan harga Rp6.500 per kilogram. Beras yang diserap akan diolah di sentra pengolahan padi atau melalui mitra maklun sesuai harga pembelian pemerintah (HPP)414.
- Sinergi dengan Berbagai Pihak: Bulog bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk BUMN, TNI, Polri, dan Kementerian Perdagangan, untuk mempercepat proses penyerapan hasil panen. Selain itu, Bulog juga membentuk posko pengadaan di setiap kantor wilayah dan kantor cabang untuk memperkuat koordinasi414.
- Peningkatan Kapasitas Gudang: Bulog telah menyiapkan gudang tambahan untuk mengantisipasi jika gudang Bulog sudah penuh. Pengadaan gudang tambahan ini dilakukan dengan berkolaborasi dengan sejumlah pihak, termasuk BUMN dan TNI78.
- Monitoring Harian: Seluruh proses penyerapan didukung oleh sistem monitoring harian untuk memastikan kendali dan percepatan serapan gabah dan beras dalam negeri secara optimal4.
Dukungan Anggaran
Pemerintah telah menyediakan anggaran sebesar Rp16 triliun untuk mendukung penyerapan beras ini. Anggaran ini digunakan untuk membeli beras dari petani dan menyediakan infrastruktur yang diperlukan untuk penyimpanan dan pengolahan beras6715.
Tantangan dan Harapan
Meskipun Bulog telah menyiapkan berbagai strategi dan didukung oleh anggaran yang cukup besar, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan utama adalah kapasitas gudang yang terbatas. Saat ini, Bulog hanya memiliki kapasitas penyimpanan sekitar 1,5 juta ton, sedangkan target penyerapan mencapai 3 juta ton8.
Namun, Bulog optimistis dapat mencapai target penyerapan dengan dukungan dari berbagai pihak dan strategi yang telah disusun. Direktur Utama Bulog, Wahyu Suparyono, menyatakan bahwa Bulog siap menjalankan tugas besar ini dengan optimal dan berkomitmen untuk menjaga stabilitas pangan nasional414.
Kesimpulan
Bulog menghadapi tantangan besar dalam mencapai target penyerapan beras tahun ini. Meskipun baru berhasil menyerap 18.359 ton dari target 3 juta ton, Bulog telah menyiapkan berbagai strategi dan didukung oleh anggaran yang cukup besar. Dengan dukungan dari berbagai pihak dan strategi yang telah disusun, Bulog optimistis dapat mencapai target penyerapan dan menjaga stabilitas pangan nasional.