ONELI – Mantan anggota Navy SEAL, Kapten Jake Carter (42), menunjukkan keterampilan luar biasa saat menyelamatkan 5 penumpang dari helikopter wisata yang jatuh ke Sungai Hudson pada Selasa (23/7). Padahal, pesawat sudah kehilangan kendali penuh selama 3 menit setelah lepas landas dari Heliport Manhattan.
Kronologi 7 Menit Penyelamatan
• Pukul 14.00 EST: Helikopter Bell 407 mengangkut 4 turis asal Jepang dan 1 fotografer.
• Pukul 14.03: Mesin mengalami gagal fungsi di ketinggian 300 kaki.
• Pukul 14.04: Carter mengarahkan pesawat ke zona aman bebas kapal.
• Pukul 14.06: Helikopter menghantam air dengan kecepatan 80 km/jam.
• Pukul 14.07: Carter membuka pintu darurat dan mengkoordinir evakuasi.
Aksi Heroik Mantan Navy SEAL
Berdasarkan rekaman bodycam, Carter tetap tenang sekaligus meneriaki komando: “Keluar sekarang! Jangan ambil barang!” Selain itu, ia menyelam kembali ke kabin yang terendam untuk memastikan tidak ada penumpang yang tertinggal. Dengan demikian, ia memimpin evakuasi secara efektif.
Faktor Keselamatan
Menurut laporan NTSB, tiga faktor kunci menyelamatkan nyawa langsung terbukti:
• Pertama, sudut jatuh sebesar 35 derajat yang dihitung oleh Carter berhasil mengurangi dampak.
• Kedua, pelampung otomatis mengembang dalam waktu 5 detik sehingga mempercepat evakuasi.
• Ketiga, latihan darurat yang dilaksanakan Carter setiap bulan meningkatkan kesiapan menghadapi situasi darurat.
Dampak dan Penghargaan
Walaupun Carter mengalami patah tulang rusuk, ia dengan tegas menolak dibawa ke rumah sakit. Sebab, ia menyatakan, “Saya baik-baik saja. Ini tugas saya,” sambil secara langsung membantu tim medis. Oleh karena itu, gubernur New York akan menganugerahkan Medal of Valor atas aksinya tersebut.
Data Teknis
- Parameter Detail
- Ketinggian Jatuh 300 kaki
- Suhu Air 15°C
- Waktu Evakuasi 4 menit 17 detik
- Kerusakan Rp28 miliar
Kesimpulan
Melalui insiden ini, Carter membuktikan bahwa pelatihan militer dapat menjadi penentu hidup-mati dalam dunia penerbangan sipil. Selain itu, bagi industri wisata, kasus ini akan menjadi studi wajib untuk prosedur darurat. Dengan demikian, pengalaman heroik ini tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga menginspirasi peningkatan standar keselamatan secara keseluruhan.
