oneli.org – Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto memberikan pujian kepada petani Kabupaten Agam, Sumatera Barat, atas keberhasilan mereka menciptakan inovasi pertanian bernama Sawah Pokok Murah (SPM). Titiek menyampaikan apresiasi ini saat mengunjungi lahan pertanian SPM di Kecamatan Tanjung Raya. Ia menilai sistem budidaya tersebut mencerminkan kecerdasan dan kreativitas petani lokal dalam meningkatkan hasil panen dan efisiensi biaya.
Sawah Pokok Murah Hadirkan Terobosan Baru
Sawah Pokok Murah muncul sebagai solusi atas berbagai tantangan petani, terutama terkait biaya produksi yang tinggi. Sistem ini mengandalkan metode tanam hemat biaya dengan tetap mempertahankan hasil yang maksimal. Petani Agam menggunakan teknik pemupukan organik, pengendalian hama alami, serta pola tanam terstruktur untuk menciptakan hasil yang stabil dan berkualitas. Mereka juga mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan pestisida mahal.
Petani Tingkatkan Produktivitas dan Efisiensi
Para petani di Agam membuktikan bahwa inovasi lokal mampu meningkatkan produktivitas sawah. Mereka mengatur pola tanam dengan jarak yang tepat agar tanaman tumbuh optimal. Selain itu, mereka memanfaatkan teknologi sederhana seperti sistem irigasi tetes dan pengolahan pupuk kompos. Langkah-langkah ini tidak hanya menurunkan biaya operasional, tetapi juga menjaga kesehatan tanah dan lingkungan sekitar.
Dukungan dari Tokoh Nasional Meningkatkan Semangat
Kehadiran Titiek Soeharto di tengah petani Agam menambah semangat para pelaku pertanian. Ia memuji dedikasi dan kerja keras mereka dalam menciptakan terobosan. Titiek menegaskan bahwa pertanian harus berlandaskan kemandirian dan inovasi agar bangsa Indonesia tidak tergantung pada impor pangan. Ia juga mendorong generasi muda untuk menekuni dunia pertanian karena sektor ini menyimpan potensi besar untuk masa depan bangsa.
Pemkab Agam Siap Kembangkan Program SPM
Pemerintah Kabupaten Agam menyambut positif pujian dan dukungan dari Titiek Soeharto. Bupati Agam menyatakan komitmennya untuk memperluas penerapan sistem SPM ke seluruh kecamatan. Pemkab juga akan memfasilitasi pelatihan bagi petani, menyediakan bantuan alat dan bahan, serta membentuk kelompok tani berbasis inovasi. Tujuan utamanya adalah mewujudkan ketahanan pangan lokal yang berkelanjutan.
SPM Jadi Contoh Nasional Pertanian Mandiri
Sistem Sawah Pokok Murah tidak hanya relevan bagi petani Agam, tetapi juga berpotensi https://www.superme-espana.com/ menjadi model nasional. Dengan prinsip hemat, efisien, dan ramah lingkungan, SPM membuka jalan bagi pertanian yang mandiri dan produktif. Titiek Soeharto berharap pemerintah pusat melirik metode ini dan mendukung replikasi ke berbagai daerah. Menurutnya, Indonesia bisa swasembada pangan jika petani terus berinovasi seperti yang dilakukan masyarakat Agam.