ONELI – Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh dunia saat ini. Sebagai negara berkembang di Asia Tenggara, Kamboja tidak terlepas dari dampak serius yang diakibatkan oleh perubahan iklim. Mulai dari peningkatan suhu rata-rata, perubahan pola curah hujan, hingga peningkatan frekuensi bencana alam, semua ini memberikan tekanan besar terhadap masyarakat dan lingkungan Kamboja. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Kamboja mulai mengambil langkah konkret untuk menghadapi dan beradaptasi dengan perubahan iklim, serta berupaya mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh emisi karbon.

1. Dampak Perubahan Iklim di Kamboja

Kamboja mengalami berbagai dampak negatif dari perubahan iklim yang mengancam ketahanan pangan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakatnya. Beberapa dampak utama yang dialami Kamboja adalah:

  • Peningkatan Suhu: Suhu rata-rata di Kamboja telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir, menyebabkan gangguan pada ekosistem alami dan pertanian.
  • Perubahan Pola Curah Hujan: Perubahan pola hujan mengakibatkan banjir dan kekeringan yang lebih sering. Banjir yang sering terjadi terutama di wilayah dataran rendah sangat mempengaruhi hasil panen, yang kemudian berdampak pada ketahanan pangan.
  • Meningkatnya Risiko Bencana Alam: Kamboja rentan terhadap bencana alam seperti banjir dan badai tropis. Perubahan iklim menyebabkan kejadian bencana ini semakin parah dan sering terjadi, yang mengakibatkan kerugian ekonomi dan kerusakan infrastruktur.

2. Tanggung Jawab Kamboja dalam Mengatasi Perubahan Iklim

Sebagai bagian dari komunitas internasional, Kamboja menyadari pentingnya kontribusi negara berkembang dalam upaya global untuk memerangi perubahan iklim. Meskipun kontribusi Kamboja terhadap emisi global sangat kecil dibandingkan dengan negara-negara industri besar, Kamboja telah menunjukkan komitmennya dengan bergabung dalam Perjanjian Paris pada tahun 2015. Dalam kesepakatan ini, Kamboja berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah Kamboja meliputi:

  • Peningkatan Penggunaan Energi Terbarukan: Kamboja berfokus pada pengembangan energi terbarukan, terutama tenaga air dan tenaga surya, untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Beberapa proyek tenaga air telah dibangun di sepanjang sungai-sungai besar, yang selain menghasilkan listrik, juga menyediakan air bagi irigasi lahan pertanian.
  • Rehabilitasi Hutan: Pemerintah Kamboja telah berupaya melindungi dan memperluas hutan yang ada dengan menerapkan kebijakan reboisasi. Hutan memainkan peran penting dalam menyerap karbon, dan upaya rehabilitasi hutan dapat membantu menurunkan emisi gas rumah kaca.
  • Program Pendidikan dan Kesadaran: Pemerintah Kamboja telah menginisiasi program pendidikan dan kesadaran publik untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Program ini berfokus pada perubahan perilaku, terutama di kalangan generasi muda, untuk lebih sadar akan dampak perubahan iklim dan pentingnya menjaga kelestarian alam.

3. Tantangan yang Dihadapi

Meskipun ada kemajuan, Kamboja masih menghadapi berbagai tantangan dalam menghadapi perubahan iklim. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan sumber daya keuangan dan teknologi. Banyak proyek yang dirancang untuk mengatasi perubahan iklim membutuhkan dana besar dan teknologi canggih, yang sulit diakses oleh negara berkembang seperti Kamboja.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Kamboja yang pesat juga memicu peningkatan permintaan energi, yang sering kali dipenuhi dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Hal ini dapat menghambat upaya pemerintah untuk mencapai target pengurangan emisi karbon.

4. Kerjasama Internasional

Kerjasama dengan negara-negara lain dan organisasi internasional sangat penting bagi Kamboja untuk mendapatkan dukungan finansial dan teknologi. Kamboja telah bekerja sama dengan organisasi seperti Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia, dan berbagai lembaga PBB untuk mendapatkan bantuan teknis dan dana bagi proyek-proyek lingkungan. Selain itu, Kamboja juga terbuka terhadap investasi asing dalam sektor energi terbarukan yang dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.

5. Masa Depan Kamboja dalam Menghadapi Perubahan Iklim

Kamboja masih memiliki jalan panjang dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Namun, dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, dukungan masyarakat, dan kerjasama internasional, Kamboja memiliki potensi untuk memainkan peran penting dalam upaya global melawan perubahan iklim.

Di masa depan, Kamboja diharapkan dapat meningkatkan investasi pada energi terbarukan, melindungi lebih banyak area hutan, dan mempersiapkan masyarakatnya untuk beradaptasi dengan perubahan iklim yang semakin nyata. Hal ini tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Kamboja.

Kesimpulan

Kamboja sedang berusaha untuk menerima tanggung jawab dalam menghadapi perubahan iklim. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, negara ini telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengurangi emisi dan meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim. Dengan upaya yang berkelanjutan, Kamboja dapat menjadi contoh positif bagi negara-negara berkembang lain dalam menghadapi krisis iklim yang sedang melanda dunia.

You May Also Like

More From Author