ONELI – Sihanoukville, Kamboja – Ketegangan geopolitik di Asia Tenggara semakin meningkat setelah kapal perang Amerika Serikat (AS), USS Savannah, sandar di pelabuhan Sihanoukville, Kamboja, pada Senin (16 Desember 2024). Lokasi sandarnya hanya beberapa kilometer dari pangkalan angkatan laut yang direnovasi oleh China, yang telah menjadi sumber kekhawatiran regional dan internasional.

Latar Belakang Hubungan AS-Kamboja

Hubungan antara Washington dan Phnom Penh telah memburuk selama bertahun-tahun, terutama setelah China menginvestasikan miliaran dolar dalam proyek infrastruktur di bawah kepemimpinan mantan pemimpin Kamboja, Hun Sen. Investasi ini termasuk renovasi Pangkalan Angkatan Laut Ream, yang terletak sekitar 30 kilometer dari Sihanoukville. Pangkalan ini awalnya dibangun sebagian menggunakan dana AS, tetapi sejak 2022, China telah mengambil alih proyek renovasi tersebut.

Kedatangan USS Savannah

Kedatangan USS Savannah menandai kunjungan militer AS pertama ke Kamboja dalam delapan tahun. Kapal perang ini tiba di pelabuhan Sihanoukville dengan 103 awak kapal. Komandan kapal, Daniel A. Sledz, menyatakan bahwa kedatangan mereka adalah untuk “mengembalikan kehadiran AS di sini setelah delapan tahun” dan bahwa awak kapalnya “sangat senang” bisa berada di Kamboja.

Kedutaan Besar AS di Kamboja juga merilis pernyataan di media sosial, menyebut kunjungan ini sebagai “kunjungan niat baik” yang bertujuan untuk “meningkatkan koordinasi dan respons AS-Kamboja terhadap tantangan keamanan maritim bersama”.

Respons dari Kamboja dan China

Kementerian Pertahanan Kamboja menyatakan bahwa kunjungan lima hari ini bertujuan untuk “memperkuat dan memperluas persahabatan” serta “mempromosikan kerja sama bilateral”. Namun, China merespons dengan hati-hati, menyatakan bahwa “pertukaran dan kolaborasi dalam keamanan dan pertahanan semacam ini harus berkontribusi pada promosi perdamaian dan stabilitas regional, bukan sebaliknya”.

Kontroversi Pangkalan Ream

Pangkalan Angkatan Laut Ream telah menjadi pusat kontroversi sejak 2019, ketika The Wall Street Journal melaporkan bahwa draf awal perjanjian yang dilihat oleh pejabat AS mengizinkan China menggunakan pangkalan tersebut selama 30 tahun, di mana mereka dapat menempatkan personel militer, menyimpan senjata, dan berlabuh kapal perang. Pemerintah Kamboja telah berulang kali menyangkal adanya perjanjian semacam itu, tetapi pekerjaan renovasi oleh China terus berlanjut.

Implikasi Geopolitik

Kedatangan USS Savannah di Kamboja menandai upaya AS untuk memperbaiki hubungan dengan sekutu China yang kuat di Asia Tenggara. Kunjungan ini juga dianggap sebagai langkah strategis untuk mengimbangi pengaruh China di kawasan tersebut. Pangkalan Ream dianggap memberikan posisi strategis bagi China di Teluk Thailand, yang dekat dengan Laut China Selatan yang disengketakan.

Kesimpulan

Kedatangan kapal perang AS di Kamboja menandai momen penting dalam dinamika geopolitik Asia Tenggara. Meskipun kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral dan menangani tantangan keamanan maritim, hal ini juga menimbulkan ketegangan baru antara AS dan China. Bagaimana kedua negara mengelola hubungan mereka di masa depan akan sangat mempengaruhi stabilitas dan keamanan di kawasan ini.

You May Also Like

More From Author