ONELI – Pada hari Minggu, 9 Februari 2025, dua wanita Palestina dilaporkan tewas dalam sebuah operasi militer yang dilakukan oleh pasukan Israel di Tepi Barat. Insiden ini terjadi di kamp pengungsi Nur Shams, dekat kota Tulkarem. Salah satu dari korban adalah seorang wanita yang sedang hamil delapan bulan, yang kemudian menambah keprihatinan dan kemarahan di kalangan masyarakat Palestina dan internasional.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, pasukan Israel melakukan penyerbuan subuh yang menargetkan kelompok militan yang diduga bersembunyi di kamp tersebut. Selama operasi tersebut, terjadi bentrokan antara militer Israel dan warga Palestina, yang mengakibatkan tewasnya kedua wanita tersebut. Selain itu, beberapa orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka akibat tembakan dan gas air mata.

Pihak berwenang Israel menyatakan bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya untuk menangkap tersangka teroris yang terlibat dalam serangan terhadap warga sipil Israel. Namun, mereka juga menambahkan bahwa insiden yang melibatkan korban sipil akan diselidiki lebih lanjut untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum internasional.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengecam keras tindakan Israel ini dan menyebutnya sebagai pelanggaran hak asasi manusia. Dia mendesak komunitas internasional untuk campur tangan dan menghentikan apa yang disebutnya sebagai “agresi Israel yang terus-menerus” terhadap rakyat Palestina.

Reaksi internasional bermunculan, dengan beberapa negara dan organisasi hak asasi manusia menyerukan penyelidikan independen terhadap insiden tersebut. Mereka menekankan pentingnya menghormati hukum humaniter internasional dan perlindungan terhadap warga sipil di zona konflik.

Ketegangan antara Israel dan Palestina terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dengan peningkatan kekerasan di wilayah Tepi Barat. Insiden ini menambah daftar panjang korban jiwa dalam konflik yang telah berlangsung selama beberapa dekade dan menimbulkan pertanyaan serius tentang prospek perdamaian di kawasan tersebut.

Sebagai respons atas insiden ini, berbagai kelompok masyarakat sipil dan organisasi internasional menyerukan agar kedua belah pihak menahan diri dari tindakan kekerasan lebih lanjut dan segera kembali ke meja perundingan untuk mencari solusi damai yang berkelanjutan.

You May Also Like

More From Author